Rabu, 27 Februari 2013

kelemahan otot



A.    PENGERTIAN KELEMAHAN OTOT
Kelemahan Otot merupakan masalah yang sering terjadi, tetapi seringkali memberikan arti yang berbeda kepada setiap penderitanya. Beberapa penderita hanya merasakan lelah. Tetapi pada kelemahan otot yang sejati, meskipun sudah berusaha sekuat tenaga, kekuatan yang normal tidak akan dicapai. Kelemahan bisa terjadi di seluruh tubuh, atau hanya terbatas di satu lengan, tungkai, tangan atau jari tangan.
B.     PENYEBAB
Kelemahan otot bisa disebebkan oleh kelainan di otot, tendon, tulang atau sendi; tetapi yang paling sering menyebabkan kelemahan otot adalah kelainan pada sistem saraf. Kadang kelemahan otot terjadi setelah sembuh dari suatu penyakit dan seringkali timbul karena penuaan (sarkopenia). Penyebab Kelemahan Otot Penyebab contoh akibat kerusakan otak stroke atau tumor otak kelemahan atau kelumpuhan pada sisi yg berlawanan dengan otak yg mengalami kerusakan bisa mempengaruhi kemampuan berbicara, menelan, berfikir & kepribadian kerusakan medula spinalis cedera pada leher atau punggung, tumor medula spinalis, penyempitan saluran spinal, sklerosis multipel, mielitis transversus, kekurangan vitamin b12 kelemahan atau kelumpuhan pada lengan dan tungkai, hilangnya rasa, nyeri punggung bisa mempengaruhi fungsi seksual, pencernaan & kandung kemih kemunduran saraf pada medula spinalis sklerosis lateral amiotrofik hilangnya kekuatan otot tanpa disertai oleh hilangnya rasa kerusakan akar saraf spinalis ruptur diskus di leher atau tulang belakang bagian bawah nyeri leher & kelemahan atau mati rasa di lengan, nyeri punggung bagian bawah, skiatika & kelemahan atau mati rasa pada tungkai kerusakan pada 1 saraf (mononeuropati) neuropati diabetik, penekanan lokal kelemahan atau kelumpuhan otot & hilangnya rasa di daerah yg dipersarafi oleh saraf yg terkena kerusakan pada beberapa saraf (polineuropati) diabetes, sindroma guillain-barr, kekurangan folat, penyakit metabolik lainnya kelemahan atau kelumpuhan otot & hilangnya sensasi di daerah yg dipersarafi oleh saraf yg terkena kelainan pada neuromuscular junction miastenia gravis, keracunan kurare, sindroma eaton-lambert, keracunan insektisida kelumpuhan atau kelemahan pada beberapa otot penyakit otot penyakit cudhenne (distrofi muskuler) infeksi atau peradangan (miositis virus akut, polimiositis) kelemahan otot yg progresif di seluruh tubuh nyeri dan kelemahan otot kelainan psikis depresi, gejala khayalan, histeria (reaksi konversi), fibromialgia kelemahan di seluruh tubuh, kelumpuhan tanpa kerusakan saraf.
C.     GEJALA
Atrofi (penciutan otot) bisa merupakan akibat dari:
1.      kerusakan otot atau sarafnya
2.      jarang digunakan (karena menjalani tirah baring dalam waktu yang lama).
Dalam keadaan normal, pembesaran otot (hipertrofi) bisa terjadi setelah melakukan olah raga beban. Pada seseorang yang sakit, hipertrofi terjadi karena otot tersebut bekerja lebih berat untuk mengkompensasi kelemahan otot yang lainnya. Pembesaran otot juga bisa terjadi jika jaringan otot yang normal digantikan oleh jaringan yang abnormal, seperti yang terjadi pada amiloidosis dan kelainan otot bawaan tertentu (misalnya miotonia kongenital).
Fasikulasi (kedutan otot dibawah kulit yang tidak teratur dan tampak dari luar) biasanya menunjukkan kelainan saraf, meskipun kadang terjadi pada orang yang sehat (terutama jika gugup atau kedinginan) dan sering terjadi pada otot betis dari orang tua.
Otot yang tidak dapat mengendur (miotonia) biasanya menunjukkan adanya kelainan pada otot, bukan pada sarafnya.
Membedakan kelemahan otot berdasarkan sumbernya:
1.      Kelainan Saraf Kelainan Otot
2.      Otot mengecil tetapi lebih kuat Otot lebih lemah
3.      Terjadi kedutan otot dibawah kulit Kedutan otot tidak terjadi dibawah kulit
4.      Refleks menurun atau hilang sama sekali REfleks tetap ada meskipun otot sangat lemah
5.      Hilangnya rasa di seluruh otot yg melemah Rasa (sentuh & hangat) normal tetapi terdapat nyeri tumpul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar