Selasa, 19 Februari 2013

PENGARUH CONTRACT RELAX STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA SPASME OTOT PIRIFORMIS DI RSAD. PELAMONIA MAKASSAR



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Upaya manusia di bidang kesehatan pada era pembangunan ini telah membawa perubahan konsep pelayanan kesehatan. Konsep pelayanan kesehatan dari berbagai disiplin ilmu kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan baik individu maupun masyarakat. Disamping itu, permasalahan kesehatan saat ini telah bergeser dari pola penyakit menular ke pola penyakit tidak menular termasuk penyakit akibat trauma dan degenerasi. Salah satu penyakit yang banyak menyerang populasi usia produktif dan usia tua adalah low back pain.
Gangguan nyeri punggung bawah dapat dialami oleh semua, tidak memandang tua, muda wanita atau pria. Sebagian besar dari nyeri punggung bawah disebabkan karena otot-otot pada pinggang sedikit lemah, sehingga pada saat melakukan gerakan yang kurang betul atau berada pada suatu posisi yang cukup lama dapat menimbulkan peregangan yang ditandai dengan rasa sakit (Diana Samara, 2003).
Keluhan nyeri punggung bawah pernah dialami oleh 50-80% penduduk negara-negara industri (Mink 1986, Kramer 1981, Haenen et al 1984, RKZ Zieknhuis 1988) dan menghilangkan jam kerja yang sangat besar. Penelitian di Swedia (1971) kehilangan 11 juta hari kerja pertahun. Ben et al (1975) menyatakan di inggris kehilangan 13,2 juta hari kerja pertahun. Haenen et al (dalam nugroho D. S 1991) dari tahun 1975-1978 melakukan penelitian di dapatkan 51% pria dan 57% wanita mengeluh nyeri punggung bawah dimana 50% nya dalam beberapa waktu tidak bugar untuk bekerja dan 8% harus alih pekerjaan.  
(http://Piriformis_syndrome.htm)
Sindroma piriformis adalah gangguan neuromuskular yang terjadi karena saraf sciatica (nervus ischiadicus) terkompresi atau teriritasi oleh otot piriformis sehingga menimbulkan nyeri, kesemutan, dan mati rasa pada area bokong sampai perjalanan saraf sciatica. Sekitar 15% dari populasi kasus sciatica (ischialgia) adalah sindroma piriformis. (http://en.wikipedia.org/wiki/Piriformis_syndrome).
Fisioterapi merupakan salah satu profesi kesehatan yang bertanggung jawab terhadap gangguan gerak dan kemampuan fungsional sehingga fisioterapi sangat berperan didalam mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak maksimum dan kemampuan fungsional pasien. Seperti yang tercantum dalam WCPT (World Confederetion For Physical Therapy) tahun 2000, bahwa fisioterapi adalah pemberi pelayanan kepada perorangan dan masyarakat untuk mengembangkan, memelihara dan mengembalikan gerak maksimum dan kemampuan fungsional sepanjang kehidupannya. Lingkup pelayanan fisioterapi adalah kondisi-kondisi gangguan gerak dan fungsi yang disebabkan oleh proses penuaan, injury atau penyakit. Dari pengertian tersebut maka fisioterapi berperan besar dalam mengobati gangguan gerak dan fungsi akibat nyeri yang ditimbulkan oleh sindroma piriformis.

Salah satu intervensi fisioterapi dalam menangani kondisi sindroma piriformis adalah Contract Relax Stretching. Contract relex stretching merupakan Teknik dikenal sebagai aktive inhibisi yaitu teknik yang memfasilitasi pasien untuk re-laks secara refleks pada otot yang akan distretch sebelum dilakukan teknik stretching. Dengan teknik ini, otot yang akan distretch menjadi relaks terlebih dahulu sebelum distretch sehingga hanya terjadi tahanan yang minimal dari otot tersebut selama stretching, Teknik ini hanya menghasilkan relaksasi pada struktur kontraktil bukan jaringan konektif (jaringan nonkontraktil), Teknik ini dapat meningkatkan panjang otot melalui relaksasi dan pemanjangan komponen kontraktil otot, Keuntungan teknik ini adalah pemanjangan otot lebih enak dirasakan saat dilakukan stretching.
Dari hasil opserpasi pada tanggal 20 februari 2009. di RSAD. Pelamonia. Data dari bulan desember – februari 2009. Terdapat 20 orang yang mengalami penyakit sindroma piriformis. Disamping itu sampai saat ini penelitian tentang Contact Relex Stretching terhadap penurunan nyeri pada spasme piriformis oleh fisioterapi sangat kurang, sehingga masi dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh Contract Relex Stretching terhadap penurunan nyeri pada spasme otot Piriformis di RSAD. Pelamonia.




B.       Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh Contract Relex Stretching terhadap penurunan nyeri pada spasme otot Piriformis?

C.        Tujuan Penelitian
1.    Tujuan umum  
Untuk mengetahui pengaruh Contract Relex Stretching terhadap penurunan nyeri pada spasme otot piriformis.
2.      Tujuan khusus :
a.       Diketahui distribusi penderita yang mengalami spasme otot piriformis berdasarkan kelompok usia.
b.      Diketahui  distribusi penderita yang mengalami spasme otot piriformis berdasarkan jenis kelamin.
c.       Diketahui besarnya pengaruh contract relax stretching terhadap penurunan nyeri pada spasme otot piriformis.
D.      Manfaat penelitian
a.    Manfaat bagi instritusi
1.   Sebagai bahan referensi dalam penatalaksanaan fisioterapi untuk masyarakat yang mengalami gangguan nyeri pada spasme Piriformis
2.   Sebagai sumbangan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang kesehatan.
3.   Diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya

b.   Manfaat bagi profesi kesehatan
Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan khususnya bagi fisioterapi bahwa metode Contract Relax Stretching dapat digunakan untuk menurunkan nyeri pada spasme otot Piriformis.
c.    Manfaat bagi peneliti
Berguna dalam peningkatan pengetahuan untuk mencari jalan keluar dari permasalahan gangguan nyeri pada spasme otot Piriformis.
d.       Manfaat bagi masyarakat
Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi masyarakat untuk mengurangi resiko terjadinya nyeri pada spasme otot Piriformis











1-2




Tidak ada komentar:

Posting Komentar